Sabtu, 01 Desember 2012

BAB 3

 BAB 3

Metode Penelitian 

3.1 Desain Penelitian

  Pada dasarnya, desain penelitian merupakan rencana yang terstruktur berisi pendekatan yang dipakai untuk menjawab perumusan permasalahan, di mana desain penelitian dapat dijadikan pedoman oleh peneliti untuk menetapkan langkah-langkah dalam penelitian. Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2006:84), menyatakan bahwa: “Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi”. Sedangkan menurut Moh. Nazir (2005:64): “Desain (rancangan) penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
teori yang telah dipelajari, dan dijadikan sebagai bahan pembahasan untuk menentukan hubungan, pengaruh, serta keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti.

  Dilihat dari dimensi waktu penelitiannya, penelitian yang penulis lakukan ini mengadopsi model time series. Seperti yang dikemukakan oleh Iqbal Hasan (2004: 20) bahwa: “data berkala (time series) adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan”. Penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya studi kasus yang merupakan penelitian yang sifatnya mendalam yang hanya melibatkan satu objek saja, yaitu, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.










3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel


  Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel
penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2006:32).
 

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel independen
dan satu variabel dependen, yaitu:


  merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke
dalam suatu asset (aktiva tetap) dengan harapan memperoleh pendapatan
di masa yang akan datang. (Martono dan Harjito,2002: 138)

1. Variabel independen, yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah investasi aktiva tetap. Investasi aktiva teta









2. Variabel dependen, yaitu variabel tidak bebas yang keberadaannya
dipengaruhi variabel-variabel lain. Variabel dependen yang digunakan
adalah profitabilitas sebagai variabel Y. Di mana profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu,
yang dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang
diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal
perusahaan tersebut. (Munawir, 2004:33). 











3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.3.1 Populasi Penelitian

 Dalam melakukan sebuah penelitian, penulis harus bisa mengumpulkan
data yang akurat dan terpercaya untuk mendukung hipotesis yang ditentukan serta
menunjang proses berjalannya penelitian tersebut. Data yang dibutuhkan dan yang
dipakai pada suatu penelitian harus betul-betul data yang relevan dengan variabel
yang akan diteliti serta sumbernya pun harus bisa terpercaya. Maka dari itu,
sebelum kita sampai pada proses pengolahan data, kita harus mengetahui dan
menentukan terlebih dahulu data-data yang akan kita analisis, caranya yaitu
dengan menentukan suatu populasi dan sampel dari sekian jumlah data yang kita
peroleh.

  Sugiyono (2003:11) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan
keuangan tahunan PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk, yaitu neraca dan laba rugi.      


3.4 Sampel Penelitian


  Sugiyono (2006:61)
menyatakan bahwa: “Purposive
sampling merupakan teknik pengambilan sampel
dengan pertimbangan tertentu”.
 
Selanjutnya untuk menghindari ketidakjelasan antara populasi dan sampel,
maka pada saat pemilihan dan penarikan sampel harus dilakukan seteliti dan
secermat mungkin. Caranya yaitu dengan mengidentifikasi sebaik mungkin
sampel yang akan diambil. Bila tidak dilakukan dengan benar, maka akan terjadi 








 















I blog with BE Write

Tidak ada komentar:

Posting Komentar