Senin, 23 April 2012

Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar, Tak Perlu Galau BBM Naik


 Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar, Tak Perlu Galau BBM Naik

Ada Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar, Tak Perlu Galau BBM Naik
Nurvita Indarini - detikNews
Kamis, 09/02/2012 14:35 WIB

Jakarta - SMK Negeri 2 Langsa, Aceh, kini tengah mengembangkan alat yang mampu mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor. Jika alat ini telah diproduksi massal, maka tak perlu galau dan risau jika harga BBM naik.

"Pelan tapi pasti sudah kita sudah buktikan ke beberapa kendaraan. Harapan kita, tidak perlu galau dan risau kalau BBM naik," ucap Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa, Makmur Lingga, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (9/2/2012).

Pengembangan alat ini memiliki latar belakang antara lain ketakutan pemerintah dan masyarakat akan semakin menipisnya persediaan bahan bakar minyak dan gas. Dengan alat bernama WaVe++SMK ini, maka bisa menghemat pemakaian bensin ataupun solar pada kendaraan beroda 4 dan lebih.

"Memang solusinya ketika minyak mulai menipis, memberdayakan masyarakat Indonesia menggunakan gas. Tapi nanti kan bisa berkurang juga. Dengan alat ini bisa menghemat pemakaian bahan bakar," sambungnya.

Menurut Makmur, masih belum bisa digunakan 100 persen air sebagai bahan bakar, baru sekitar 50 persen. Ke depannya Makmur dan siswa SMKN 2 Langsa ingin mengembangkan alat yang bisa mengubah air 100 persen jadi bahan bakar kendaraan.

Berdasarkan uji coba di kendaraan roda 4, ketika WaVe++SMK telah dipasang, dengan menggunakan 1 liter bensin, kendaraan bisa berjalan 15-20 km. Padahal biasanya, dengan 1 liter jarak tempuhnya 10 km. Sehingga ada pengiritan.

"Air itu diolah, jadi H20 atau air diubah jadi gas. Dulu orang anggap anoda dan katoda, lebih positif anoda-nya karena muatan elektronnya besar. Nah sekarang dibalik, katoda muatannya lebih besar sehingga pelepasan molekul lebih tinggi. Ini tidak susah," papar Makmur.

WaVe++SMK terdiri dari 5 komponen yakni generator gas, filter, kontrol elektrik, tangki air, dan pengaturan tegangan. Bahan-bahan utama pembuat alat itu adalah stainless steel. Setelah dipasang, alat ini tidak akan merusak kendaraan, karena hanya ditempel di dekat mesin.

"Diletakkan di dekat mesin, ukurannya sekitar 10x15 cm. Ada beberapa item yang kita setting. Bensin tetap diisi, tapi dengan alat ini mengurangi bensin cepat habis dan memperbaiki emisi mesin jadi ramah lingkungan sekitar 20-60 persen," terang Makmur.

Menurut dia, dengan 600 ml air bersih bisa digunakan kendaraan roda empat dan bahkan lebih untuk melaju hingga daya tempuh 2.000 km. Ketika air habis, bisa diisi dengan air biasa.

(vit/nrl)
http://www.detiknews..com/read/2012/0...k#queryString#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar