Minggu, 21 Oktober 2012

METODE RISET (ANALISIS JURNAL 1)


METODE RISET (ANALISIS JURNAL)

Metode Riset Analisis Jurnal
Nama :       INDRIYANI UTAMI DEWI
NPM   :       19210772
Kelas :        3EA17



Analisis Jurnal
·       Tema
“ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM”

·       Penyusun
Simforianus Yanthi Hutagaol

·       Tahun Pembuatan
November, 2008

·       Latar Belakang
Reksa dana adalah salah satu instrumen yang sangat menarik perhatian para deposan.
Peminat reksa dana sering disebut sebagai investor. Para investor ini menikmati berbagai
kelebihan dari reksa dana. Dimana return yang diberikan lebih tinggi daripada deposito
berjangka ataupun tabungan tahapan biasanya. Akan tetapi tidak semua investor mengenali
instrumen investasi ini dengan baik. Ada berbagai jenis reksa dana, dari reksa dana pasar
uang, reksa dana berpendapatan tetap, reksa dana saham hingga reksa dana campuran. Setiap
instrumen tersebut memiliki karakteristik dan tingkat resiko yang berbeda.
Menjadi sebuah kesulitan bagi masyarakat awam untuk menentukan produk reksa
dana mana yang dipilih. Pilihan jenis reksa dana sudah seperti sebuah pasar swalayan
investasi. Jumlah Reksa dana Indonesia masih terus mengalami pertumbuhan di tahun 2007
ini, dari 399 reksa dana pada akhir Desember 2006 menjadi 469 reksa dana per Desember
2007 atau meningkat sebesar 17,54 % di tahun 2007  ini. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa
dana mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari Rp 52,28 triliun pada Desember tahun
2006 menjadi Rp 91,5 triliun pada Desember tahun ini (tanggal 26 Desember 2007) atau
meningkat sebesar 75,02 % dari tahun sebelumnya. 
Dimana terdapat begitu banyak produk dari setiap jenis reksa dana yang ada di
Indonesia dan di kelola oleh manajer investasi  yang berbeda. Pemilihan instrumen invetasi
reksa dana sangatlah berbeda  dengan menabung di bank di  deposito berjangka ataupun
tabungan tahapan, karena adanya unsur resiko yang akan ditanggung investor pada saat
melakukan investasi di reksa dana.
Reksa dana adalah salah satu instrumen yang sangat menarik perhatian para deposan.
Peminat reksa dana sering disebut sebagai investor. Para investor ini menikmati berbagai
kelebihan dari reksa dana. Dimana return yang diberikan lebih tinggi daripada deposito
berjangka ataupun tabungan tahapan biasanya. Akan tetapi tidak semua investor mengenali
instrumen investasi ini dengan baik. Ada berbagai jenis reksa dana, dari reksa dana pasar
uang, reksa dana berpendapatan tetap, reksa dana saham hingga reksa dana campuran. Setiap
instrumen tersebut memiliki karakteristik dan tingkat resiko yang berbeda.
Menjadi sebuah kesulitan bagi masyarakat awam untuk menentukan produk reksa
dana mana yang dipilih. Pilihan jenis reksa dana sudah seperti sebuah pasar swalayan
investasi. Jumlah Reksa dana Indonesia masih terus mengalami pertumbuhan di tahun 2007
ini, dari 399 reksa dana pada akhir Desember 2006 menjadi 469 reksa dana per Desember
2007 atau meningkat sebesar 17,54 % di tahun 2007  ini. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa
dana mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari Rp 52,28 triliun pada Desember tahun
2006 menjadi Rp 91,5 triliun pada Desember tahun ini (tanggal 26 Desember 2007) atau
meningkat sebesar 75,02 % dari tahun sebelumnya. 
Dimana terdapat begitu banyak produk dari setiap jenis reksa dana yang ada di
Indonesia dan di kelola oleh manajer investasi  yang berbeda. Pemilihan instrumen invetasi
reksa dana sangatlah berbeda  dengan menabung di bank di  deposito berjangka ataupun
tabungan tahapan, karena adanya unsur resiko yang akan ditanggung investor pada saat
melakukan investasi di reksa dana.

·       Masalah dan Tujuan
1.    Masalah
1. Bagaimanakah posisi reksa dana saham di Indonesia sebagai  superior dan  inferior
periode tahun 2002-2007 menurut masing masing metode Raw Return, Sharpe, Treynor,
Jensen dan Sortino?
2. Apakah terdapat konsistensi kinerja reksa dana saham di Indonesia metode Raw Return,
Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tahun  2002 s/d 2007?
3. Bagaimanakah peringkat reksa dana saham mana menurut metode Raw Return, Sharpe,
Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tahun  2002 s/d 2007?
2.    Tujuan
menjelaskan kinerja reksa dana saham kepada para investor

·       Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah :
a. Metode penelitian kepustakaan
Dilakukan dengan membaca serta mengambil data-data dari buku-buku dan
artikel-artikel yang menunjang untuk kepentinagn landasan teori dalam mendukung
analisis yang dilakukan

b. Metode analisis 
Analisis data merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam melakukan
sebuah penelitian. Dengan melakukan analisis yang tepat  maka data dapat menjadi
berarti dan bermanfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

·       Kesimpulan
1) Kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode 2002-2007 adalah sebesar
56.25% atau sebanyak 9 reksa dana saham yang dinyatakan  superior,  sedangkan
sisanya sebanyak 7 reksa dana saham atau sebesar 43.75% dinyatakan inferior.

2) Terdapat konsistensi kinerja reksa dana saham menurut raw return, metode Sharpe,
Treynor, Jensen dan Sortino periode 2002-2007 dengan rata-rata probabilita
konsistensi sebesar 71.50% 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar